Negara-negara Non-Muslim Belajar Syariah ke Indonesia

Rabu, 06 Oktober 2010



Ternyata, perkembangan sistem syariah juga tidak luput dari perhatian dunia internasional. Buktinya, beberapa negara yang tergabung dalam Colombo Plan, delapan di antara 11 negara Colombo Plan yang merupakan negara non-muslim, hadir di Bandung untuk belajar sistem syariah kepada Indonesia. Tujuannya untuk mereka terapkan di negaranya masing-masing, dalam sebuah agenda yang digagas. Yakni Colombo Plan Secretariat, Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooporation (NAM CSSTC) dan Pemerintah RI.

Duta Besar Indonesia untuk Srilangka, Djafar Husein, mengemukakan, ini adalah event pertama negara-negara Colombo Plan. "Mereka, ingin mengetahui sistem perbankan syariah dalam pemberian mikrofine bagi masyarakat miskin di negara berkembang," tandas Husein usai menutup Training on Operational Management Of Microfinance di Hotel Golden Flower, Jalan Asia Afrika Bandung.


Diutarakan, selama 10 tahun terakhir, penerapan sistem perbankan syariah meluas sampai negara-negara Eropa, termasuk negara berkembang di Asia. Ini berarti, jelas Husein, sistem penerapan sistem perbankan syariah, tidak hanya di negara-negara Islam saja, tetapi negara non-muslim. "Benar. Negara-negara non-muslim mulai tertarik oleh sistem ini," kata Husein.

Saat ini, tuturnya, pemerintah negara-negara berkembang non-Islam memang belum merespon sistem perbankan syariah secara positif. Walau demikian, sebagian masyarakat muslim yang tinggal di negara-negara tersebut, termasuk yang bergerak dalam sektor perbankan swasta, mulai tertarik untuk menerapkan sistem ini.

"Ini menggembirakan. Mereka (negara-negara non-muslin) ingin mengetahui lebih jauh sistem perbankan syariah dan membandingkannya dengan sistem konvensional," sambungnya.

Dikatakan, dalam agenda itu, Indonesia, negara yang telah menerapkan sistem perbankan syariah sejak 10 tahun terakhir, mendapat kesempatan untuk melakukan transfer ilmu dan pengalaman kepada 11 negara peserta, yang mayoritas non-muslim. "Ke-11 negara itu yaitu, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Fiji, Maladewa, Nepal, Pakistan, Srilangka, Thailand, Vietnam, dan Indonesia," sebutnya.

0 komentar: